#KAI Prameks Solo-Jogja


Kereta merupakan transportasi umum unik yang memiliki jalur lintasan sendiri. Lintasan kereta membentang di seluruh pelosok pulau Indonesia. Jalurnya pun panjang dan tidak ada yang terputus. Kini kereta api telah banyak digunakan masyarakat untuk berpergian. Terlihat saat musim liburan tiba maupun di hari raya. Saat musim lebaran dari tahun ke tahun penjualan tiket kereta selalu habis terjual di seluruh stasiun Indonesia. Setiap tahun pula perusahaan #KAI meluncurkan kereta-kereta baru untuk menunjang permintaan masyarakat yang selalu meningkat. Artikel ini saya akan membagikan beberapa kisah hidup saya sendiri sebagai seorang mahasiswa yang merantau ke kota Surakarta (Solo).


Sebelumnya izinkan saya untuk memperkenalkan diri terlebih dahulu. Saya lahir dan tumbuh di Banten. Alhamdulillah setelah lulus SMA saya mendapat kesempatan untuk bisa menuntut ilmu di salah satu universitas negeri di kota Solo. Nama saya cukup panjang, orang biasa memanggil saya dengan sebutan Tyas. Jujur saja, saya tidak punya kenalan kerabat dekat di kota tersebut. Pertama kali kesana saya masih diantar dengan orang tua membawa mobil dari Banten.
Singkat cerita, saya telah resmi menjadi mahasiswa jurusan Agribisnis tahun 2014. Saya mulai mengenal tentang kota Solo. Mengenal budaya, kebiasaan masyarakat, dan saya mulai bisa sedikit-sedikit berbicara menggunakan bahasa Jawa. Sebenarnya keluarga saya asli Jawa, tapi saya yang paling tidak bisa berbicara bahasa Jawa. Bapak saya asli orang Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Ibu saya asli orang Jombang-Jawa Timur.

Setiap sabtu-minggu saya selalu menghabiskan waktu untuk berkunjung ke Jogja. Di Jogja ada rumah bude (kakak perempuan dari bapak). Terkadang main ke Jogja bersama teman saja untuk melepas penat dari laporan kuliah. Hidup sebagai mahasiswa di Solo, saya tidak mempunyai kendaraan bermotor dan selalu mengandalkan kendaraan umum alias trasnportasi umum. Kemana pun saya pergi selalu menggunakan transportasi tersebut mulai dari BST (Bus Solo Trans) untuk keliling kota Solo dan kereta prameks untuk bisa sampai ke kota Jogja. Menjadi anak rantau seperti saya ini, harus bisa beradaptasi dengan lingkungan untuk bisa menikmati hiruk pikuk kota. Sejak tahun 2017 saya telah dinyatakan lulus dari universitas dan kini saya ingin membagikan fakta-fakta unik tentunya dari pengalaman pribadi ketika menggunakan kereta prameks. Berikut ini ada 7 fakta unik saat mwnggunakan kereta prameks :

1. Tiket Kereta Prameks selalu habis

Setiap hari sabtu dan minggu adalah akhir pekan. Ternyata banyak sekali masyarakat Solo yang menghabiskan akhir pekan dengan bermain ke kota Jogja. Harga tiket prameks yang terbilang murah, pada tahun 2014 hanya Rp 6.000 untuk 1 kali perjalanan. Waktu pembelian tiket prameks dilayani 1 jam sebelum keberangkatan, maka tak heran melihat loket kereta jarak dekat (Prameks) selalu ramai dengan antrian sampai keluar parkiran.

2. Sehari ada 10 kali jam keberangkatan

Kereta Prameks dalam sehari beroperasi 10 kali keberangkatan yaitu mulai dari jam 5 pagi sampai jam 7 malam. Setiap 190 menit ± kereta datang dan diberangkatkan dari Solobalapan menuju Yogyakarta. Banyaknya jam keberangkatan kereta pramkes, menjadikan transportasi umum yang cukup ramai dipergunakan masyarakat setempat.

3.  Mengantri di loket

Saat tiba di stasiun pukul 14.00 WIB untuk membeli tiket pramkes jam sore yaitu sekitar pukul 16.00 WIB. Saya bergegas menuju loket karena sudah terlihat antrian panjang prameks dari parkiran. Karena antriannya cukup panjang maka dibuka dua loket, sebagian pindah ke loket tersebut. Beberapa saat kemudian ada orang yang tidak sabar menitipkan tiket kepada orang yang mengantri paling depan dan menyebabkan tiket untuk keberangkatan jam 4 sore habis. Ternyata bukan hanya saya saja yang kesal tetapi orang-orang dibelakang saya pun marah kepada petugas yang membiarkannya dan tiket pun ditutup untuk jam keberangkatan selanjutnya.. Meskipun loket di tutup, orang yang terlanjut mengantri enggan untuk bubar dari antrian dan menunggu 1 jam lebih untuk loket dibuka kembali.
Sumber gambar : Tribun Solo

4. 
Penumpang Prameks

Penumpang prameks cukup beragam mulai dari usia balita hingga orang tua. Tapi yang sering saya lihat pemburu tiket prameks rata-rata adalah penumpang anak muda. Penumpang anak muda seperti mahasiswa dan pekerja buruh. Terlihat dari pakaian yang dikenakannya dan mendengar cerita singkat saat di dalam kereta yang katanya selalu menyempatkan waktu pulang ke Jogja. Tapi tidak sedikit juga turis asing terlihat menggunakan transportasi ini menuju Jogja. Hampir orang-orang yang berada di dalam stasiun adalah penumpang prameks yang menunggu berjam-jam.
Sumber foto : Kamera pribadi

5.  Nomor Kursi Tanpa tempat duduk

Hanya kereta prameks yang memiliki nomor kursi tanpa tempat duduk. Pertama kali membeli tiket di loket sudah tertera tulisan seperti ini, sedikit bingung sih dalam hati mungkin harus berdiri selama perjalanan nanti. Nah, saya yang masih pertama kali naik kereta prameks dengan santai berjalanan menuju kereta prameks dan melihat isi kereta sudah penuh sesak. Sebenarnya ada tempat duduk, tapi kursi yang digunakan mirip KRL yang ada di sisi bawah jendela memanjang dan tidak ber-AC. Mungkin ini maksudnya, kita harus berebut kursi ketika ingin mendapat tempat duduk yang terbatas ini.
Sumber foto : Kamera pribadi

6. Pengganti Prameks

Ketika sedang mengantri untuk mendapatkan jam terakhir operasi kereta dan tiba-tiba tiket prameks habis. Rasanya kesal sekali sudah berdiri capek-capek mengantri panjang dari sore sampai malam tapi kehabisan tiket untuk bisa pergi ke Jogja. Untungnya, petugas kereta memberikan penawaran kereta pengganti prameks yaitu kereta sriwedari. Kereta sriwedari memang sudah ada bersamaan dengan prameks, namun jadwalnya hanya untuk mengisi kekosongan jadwal prameks saja. Kereta ini berbeda dengan kereta prameks, yaitu dari kursinya memiliki seat 2-2, sudah ber-AC dan harga tiketnya pun Rp 10.000. Akhirnya saya membeli tiket kereta Sriwedari untuk bisa ke Jogja.
Sumber foto : Kamera pribadi

7. Kereta Prameks selalu penuh

Kereta prameks selalu menjadi andalan masyarakat saat pergi ke Jogja. Bukan hanya menuju ke kota Jogja saja, kereta ini melewati beberapa stasiun untuk berhenti dan menaik turunkan penumpang. Jadi bisa dibilang penikmat kereta prameks tidak pernah sepi alias selalu penuh dan terkadang kaum wanita menjadi korban pelecehan.
Sumber foto : Kamera pribadi

Kereta prameks milik #KAI dengan kereta jarak dekat yaitu Solo-Jogja memang menjadi andalan masyarakat Solo untuk berpergian dengan harga ekonomis, cepat dan selalu beroperasi setiap hari. Menurut saya pribadi, kereta prameks merupakan kereta pertama yang pernah saya naiki dengan membayar Rp 6.000 sudah bisa ke Jogja. Namun kini harga tiket prameks sudah naik manjadi Rp 8.000 dan penampilan dalam prameks pun sudah menyerupai kereta sriwedari. Suatu kemajuan yang cepat dan #KAI kini berbenah memberi pelayanan yang terbaik untuk terus meningkatkan transportasi Indonesia. Terimakasih #KAI sudah menemani perjalanan ku menuju ke kota Yogyakarta.


Comments

Popular posts from this blog

Visit Tidore Island - Surga Tersembunyi di Pulau Tidore

Pentingnya Gizi Buruk

OBESITAS