GLOBALISASI Menyerang Generasi Penerus Bangsa Indonesia. Bagaimana menghadapinya?
“Berikan
sepuluh pemuda untukku, akan kuguncangkan dunia ini”, demikian kata Bung Karno (sang proklamator Republik Indonesia) di dalam sebuah pidatonya. Makna dari sempalan pidato tersebut adalah bahwa pemuda menjadi modal sosial utama dalam pembentukan
dan pertumbuhan serta perkembangan sebuah
bangsa. Apalah jadinya jika bangsa
ini tanpa pemuda? Mungkin tidak
akan pernah ada Indonesia di peta
dunia. Sejarah terbentuknya suatu bangsa
diawali dengan pergerakan kaum
muda. Pergerakan ini menjadi embrio
dan tonggak awal kelahiran Indonesia
sebagai sebuah bangsa yang utuh.
Pemuda selalu identik dengan perubahan
sosial di Indonesia sejak zaman
kolonial hingga sekarang. Peran kesejarahan
dan keterlibatan yang amat panjang
telah menempatkan pemuda sebagai
kelompok strategis yang memiliki
daya dorong transformasi sosial yang signifikan (Adhyaksa, 2008: 7).
Era globalisasi merupakan arus keluar
masuk nya berupa teknologi, budaya, bahasa asing ke ranah penjuru dunia dalam
upaya meningkatkan perekonomian antar negara. Semakin berkembang pesat dunia
teknologi dalam mengakses segala hal, memudahkan kita berinteraksi melalui media
sosial dan mendapatkan banyak informasi melalui mesin pencari yang bisa
dibilang cukup akurat. Namun tahukah kamu bahwa dibalik kemudahan tersebut
terdapat tantangan yang jauh lebih berat? Mau tau apa saja tantangan tersebut?
Tantangan
yang dihadapi meliputi di setiap aspek kehidupan kita. Kenapa bisa menyerang
penerus bangsa? Karena di era sekarang ini, teknologi berkembang sangat pesat
yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat dan tak terkecuali pemuda-pemudi
sebagai penerus bangsa Indonesia kelak yang akan memimpin kemana arah bangsa Indonesia
jadinya. Supaya menjadi bangsa maju, maka kita harus siap menerima masuknya
segala jenis tekhnologi bebas yang seperti globalisasi salah satunya.
Namun dengan bebasnya tekhnologi yang
masuk ke negara Indonesia ini, jangan sampai kita terbuai. Kita harus bisa menyaringnya
atau memilih mana yang baik untuk diambil manfaatnya dan mana yang buruk.
Kenapa? karena dibalik kemudahan yang diberikan pada era globalisasi ini secara
tidak langsung dapat mengancam keberlangsungan hidup sebuah negara. Ancaman ini
yang harus kita hadapi dengan sebaik mungkin, guna meminimalisir terjadinya
sesuatu yang dapat menghancurkan suatu negara. Hal tersebut menjadi tanggung
jawab seluruh warga negara Indonesia terutama bagi penerus bangsa yaitu
pemuda-pemudinya. Berikut ini adalah tantangan yang dihadapi oleh negara
Indonesia yaitu :
1. Terjadinya
pasar bebas
Telah
kita ketahui pasar bebas bisa dilakukan oleh siapa saja di setiap negara.
Sistem ekonomi pasar bebas adalah sistem
ekonomi yang memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menentukan dan
mengatur sendiri kegiatan ekonomi yang ingin mereka lakukan sesuai dengan
kemampuannya masing-masing. Kebebasan tersebut meliputi semua kegiatan pokok
perekonomian seperti produksi, konsumsi,dan distribusi.
Dalam sistem ekonomi ini, harga ditentukan oleh
kekuatan persaingan di pasar atau dengan kata lain masalah pokok ekonomi
dipecahkan di pasar oleh kekuatan permintaan dan penawaran yang disebut juga
mekanisme pasar. Pelaku ekonomi pasar bebas mempunyai kebebasan gerak dalam
perekonomian tanpa adanya campur tangan dan hambatan dari pemerintah. Sehingga
sistem ekonomi pasar bebas disebut juga sistem ekonomi liberal. Negara yang menganut sistem
ini, yaitu Amerika Serikat dan negara-negara Eropa Barat.
Pasar bebas ini tidak cocok untuk bangsa kita ini.
Negara kita masih berkembang didunia ekonomi atau masih dibilang belum mampu
bersaing dengan pasar-pasar besar. Artinya, pasar kita masih kecil, belum mampu
bersaing dalam hal produk contohnya, lalu masih sering terjadi inflasi.
Akibatnya pasar yang kita punya menjadi kurang diminati oleh masyarakatnya
sendiri, sehingga banyak konsumen memilih produk impor (luar negeri) karena
kualitasnya berstandar internasional dan memilih pasar besar (perusahan asing)
yang tumbuh di tanah air ini karena mereka mampu mensuplai barang-barang atau
produk sesuai kebutuhan konsumen. Serta investasi yang ditanam di negara
Indonesia juga cukup besar, tapi efeknya berimbas pada prekonomian nasional
yang masih mengalami keterpurukan. Tidak Cuma sampai disini, kadang kita sebagai
masyarakat Indonesia sangat bangga bila menggunakan produk dari luar negeri.
Sebagai warga negara yang baik seharusnya kita bangga dan mendukung penuh
dengan produk Indonesia.
2. Kualitas
SDM rendah
Sumber
daya manusia atau disingkat dengan SDM mempengaruhi keberadaan suatu negara. Apabila
sumber daya manusia memiliki prestasi di kancah dunia, maka negara
disebut-sebut menjadi terkenal dengan segudang prestasi contohnya. Sayangnya,
di negara kita ini dengan populasi penduduk terbesar di asia tenggara ini belum
mampu menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas atau bisa dibilang
masih rendah. Mengapa demikian? Kebanyakan warga kita yang belajar di bangku
sekolah tidak sampai 12 tahun yang di canangkan oleh pemerintah didalam
peraturan perundang-undangan. Oleh sebab itu masih banyak sebenarnya warga kita
yang belum sejahtera, karena kurangnya keahlian berupa ilmu dan dana yang dimiliki
sehingga memutuskan/memilih untuk bekerja saja. Kalau kita ingin meraih
prestasi dan ingin unjuk gigi kepada dunia, kita sebagai warga negara Indonesia
sebaiknya mentaati pemerintah dan peraturan perundang-undangnya, supaya
kesenjangan kesejahteraan tidak terjadi lagi.
3. Tidak
adanya asuransi bagi negara berkembang
Ko
bisa? Alasannya karena negara berkembang lebih memilih dana yang dimiliki
negara untuk di alokasikan ke pembiayaan dasar, seperti pendidikan, kesehatan,
infrasturktur. Sehingga masyarakat harus berjuang sendiri apabila suatu saat
nanti mereka kehilangan pekerjaan atau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan
seperti kecelakaan atau bahkan meninggal dunia. Hal ini perlu ditinjau lagi,
karena disetiap manusia memiliki hak dan salah satunya yaitu berupa asuransi
yang mampu menjamin kesejahteraan masyarakatnya.
4. Modal
asing
Modal
asing atau modal yang berasal dari luar negara Indonesia. Modal merupakan
pendorong perkembangan ekonomi dan sumber untuk menaikkan tenaga produksi yang
semuanya membutuhkan kepandaian penduduknya dan mengadakan investasi untuk
mengolahnya, sebagai investasi yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi.
Sumber pembiayaan ini sangat penting bagi wilayah yang sedang berkembang dan
mampu memberikan kontribusi yang cukup besar bagi pembangunan. Penanaman modal
asing ini dianggap sebagai aliran modal yang relatif stabil jika dibandingkan
dengan aliran modal lainnya. Kini banyak penanaman modal asing di setiap
wilayah di Indonesia yang masuk dan mengeksploitasi kekayaan dalam negeri,
seperti Kertas Kraft Aceh (PT. KKA) dan Sorikmas Mining (SMM).
5. Pudarnya
rasa Nasionalisme
Nasionalisme
adalah suatu sikap politik dari masyarakat pada suatu bangsa yang mempunyai
kesamaan kebudayaan, dan wilayah serta kesamaan cita-cita dan tujuan dengan
demikian masyarakat di suatu bangsa tersebut merasakan adanya kesetiaan yang
mendalam terhadap bangsa itu sendiri. Jadi bisa disebut nasionalisme bagi
bangsa Indonesia yaitu jiwa bangsa Indonesia yang akan terus melekat selama
bangsa ini masih ada. Salah satu bentuk nasionalisme yaitu cinta pada tanah
air, bahasa, sejarah, perbedaan suku-suku (ras) dalam budaya bersama. Rasa
nasionalisme ini yang tertanam sejak lahir hingga kini yang membuat negara
Indonesia masih ada dan bertahan. Bayangkan bila rasa nasionalisme tersebut
perlahan mulai pudar dan masyarakat mulai membandingkan negara-negara diluar
sana dalam hal kehidupan yang modern, jauh dari kebiasaan kita bilang keren.
Apakah negara Indonesia yang penuh dengan keanekaragaman suku budaya ini masih
bisa dipertahankan untuk masa yang akan datang? Wallahualam.. Semua bergantung
pada kita, ya kita semua sebagai warga negara Indonesia.
Bagaimana
mempertahankan rasa nasionalisme? Tentu dengan menghargai dan menerapkan
nilai-nilai luhur atau norma-norma yang berlaku di masyarakat sekitar.
6. Budaya
Asing
Globalisasi secara
tidak langsung telah membawa masuk budaya asing ke dalam Indonesia. Kebanyakan
budaya asing ini lebih memberikan dampak negatif. Budaya asing seperti
pergaulan bebas, seks bebas, dan gaya hidup yang berasal dari negara-negara
lain yang sebelumnya budaya tersebut tidak ada sama sekali di Indonesia. Budaya
asing ini dianggap lebih keren oleh remaja di Indonesia dibandingkan dengan
budayanya sendiri yang kini mulai ditinggalkan karena dibilang ketinggalan
jaman/jadul. Padahal budaya adalah ciri khas yang harus dimiliki oleh setiap negara.
Karena itu, budaya merupakan magnet sebagai daya tarik wisatawan untuk berkunjung
ke suatu negara. Bangsa kita, memiliki norma-norma yang berlaku di setiap
daerah dan ini merupakan budaya yang sudah ada dari turun-temurun oelh nenek
moyang kita, dari situlah budaya kita terbentuk. Dari situ, budaya disetiap
pulau, daerah bahkan suku memilikinya dan yang pasti berbeda karena letak
geografis dan keadaan di masing-masing pulau, daerah atau suku. Bayangkan, bila
negara kita Indonesia dengan keanekaragaman budaya di setiap pulau dan suku
yang dimiliki ini mulai pudar. Apa jadinya? Pasti semua atau bahkan
perlahan-lahan bergeser mengikuti globalisasi yang mengacu pada budaya asing.. It’s
over men.
Semoga dan jangan
sampai deh yah, kalian nggak mau kan identitas kita sebagai WNI yang terkenal
dengan budaya sopan santun, ramah, dan gotong royong yang dimiliki ini sirna
gitu aja kan? So guys, mari kita bersama-sama mempertahankan norma-norma atau
budaya yang telah ada di sekitar kita untuk tidak di langgar. Jadi, dari hal
kecil tadi itu kita sudah melakukan meminimalisirnya. Dalam hal besar, kita
sebagai pemuda bisa melakukan pameran kesenian, pentas tari tradisional, atau
mengenakan baju daerah maupun tradisional di hari-hari tertentu bisa dapat
dilakukan dalam beberapa hari dalam sebulan dan mampu meningkatkan minat
masyarakat untuk lebih mengenal dan mencintai budaya kita sendiri.
Comments
Post a Comment